Muslim di Ningbo, China

9 06 2011

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillah…. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa salam, keluarga, shahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Tulisan singkat ini saya buat atas permintaan akhi amrullah -semoga Allah selalu menjaganya-. Tentang keadaan masyarakat muslim di negeri China, khususnya masyarakat muslim di kota Ningbo.

Jejak Islam Ningbo CinaSelama keberadaan saya di sini sekitar 1 bulan lebih, saya telah mengunjungi beberapa kota dan propinsi di negeri China, sayangnya dari kota-kota tersebut mayoritas penduduknya bukan muslim. Saya tinggal di kota Ningbo propinsi Zhejiang sekitar tiga jam melalui perjalanan darat ke Shanghai-kota terbesar di China-. Ningbo bukan kota yang mayoritas penduduknya muslim, kebanyakan dari mereka menganut agama Konghucu maupun lainnya, sehingga banyak ditemukan temple.

Berbekal info dari google saya berhasil menemukan alamat masjid satu-satunya di Kota Ningbo, tapi sayangnya setiap orang yang saya tanya, tidak satu pun mengetahui keberadaan alamat tersebut. Proses pencarian masjid di kota Ningbo terpaksa terhenti karena berbagai kesibukan dan perjalanan dinas keluar kota. Hari Jumat pertama di kota Ningbo, saya izin keluar kantor, niatnya ingin mencari masjid dan sholat Jum’at, alangkah senang dan bahagianya ketika itu, karena teman satu kantor ada yang bersedia mengantar dan mencarikan saya masjid (mungkin dia tahu alamat masjid tersebut- pikir saya dalam hati-), tapi sayangnya dia salah pengertian, saya malah diantar ke gereja. Read the rest of this entry »





Raskhol Khan, Penyanyi Rap Muslim dari New York

9 06 2011

Musik dan agama kerap berjalan beriringan. Berbagai tradisi dari banyak agama memadukan lagu dan doa untuk menarik pengikut dari berbagai usia dan keyakinan. Jenis keramaian partisipatif semacam ini membantu menciptakan pengalaman rohani. Seringkali, musik populer Amerika bertentangan dengan keyakinan para penganut agama. Tetapi bagi seorang penyanyi rap Amerika, memadukan kedua dunia tersebut menjadi alat untuk menjembatani keyakinan, budaya dan menghapus stereotip.

Dimana lagi selain di jantung kota New York kita bisa menemukan seorang penyanyi rap Muslim keturunan Amerika, Irlandia dan Iran?

“Saya berusaha menyalurkan budaya-budaya yang saya warisi,” kata Cyrus McGoldrick yang memiliki nama panggung Raskol Khan. “Raskol Khan adalah karakter yang sangat mirip dengan saya dan semua orang: sebagai pria muda di kota yang mencoba melakukan hal yang benar, tetapi melawan dirinya sendiri dan melawan otoritas.”

Mahasiswa pada Universitas Columbia, Raskol Khan adalah seorang Muslim taat yang sholat lima kali sehari.

“Saya selalu mengatakan bahwa saya tidak menyanyi rap tentang Muslim, tetapi saya adalah penyanyi rap yang Muslim, karena saya sangat bangga menjadi Muslim di Amerika. Kota New York adalah pusat berpadunya berbagai budaya. Jadi dengan cara itu, kita bisa memiliki banyak ruang untuk kita – banyak ruang bagi Muslim – untuk hidup dan berinteraksi,” ungkap Raskol.





Jerman Panik, Islam Berkembang Pesat

9 06 2011

KEPANIKAN melanda para pemuka masyarakat Kristen Jerman karena Islam berkembang pesat di sana. Kepanikan itu antara lain tercermin dari ucapan Kardinal Jerman, Karl Lehman, yang melontarkan pernyataan provokatif soal toleransi beragama di negaranya. Ketua konferensi keuskupan Jerman ini menyatakan sangat khawatir melihat kebebasan beragama di negaranya yang ternyata membuka peluang bagi pesatnya perkembangan Islam.
“Toleransi tanpa disertai sikap kritis akan membuat warga Muslim menikmati perlakukan yang sama dengan umat Kristen,” katanya. Padahal, warga Muslim adalah warga minoritas. Menurut Lehman, umat Kristiani lebih berperan besar dalam pembentukan sejarah Eropa dan budayanya.

Pernyataan Lehman itu didukung oleh Sekretaris Jenderal Penasehat Partai konservatif Persatuan Demokratik Kristen, Ronald Pofalla. Ia menyatakan, Lehman berhak mengatakan bahwa Islam tidak boleh mendapat perlakuan sama dengan penganut Kristen. ” Islam tidak ada dalam akar budaya Eropa dan tidak merefleksikan pola hidup sehari-hari yang sama, ” kata Pofalla.
Lehman mengeluarkan pernyataan itu di tengah perdebatan tentang rencana pembangunan masjid raya di kota Cologne. Kardinal Joachim Meisner dari Cologne juga menyiratkan ketidaksenangannya atas rencana tersebut. “Saya tidak ingin mengatakan khawatir, tapi saya merasa tidak nyaman dengan hal ini,” kata Meisner yang tahun lalu melarang anak-anak Katolik berdoa bersama teman-teman sekelasnya yang Muslim.

Kegelisahan para kardinal itu cukup beralasan, apalagi diprediksi tahun 2046 warga Muslim akan menjadi mayoritas di negeri Hitler ini. Menurut hasil studi Islam-Archive Central Institute, Soest, Jerman yang dirilis pertengahan Januari lalu, kemungkinan itu bisa terjadi karena arus imigran Muslim ke Jerman dan jumlah warga Jerman yang masuk Islam terus meningkat tajam. Data situs bbc.co.uk tahun 2005 menunjukkan, di Jerman terdapat sekitar 3 juta umat Islam atau 3.6% dari total populasi 84 juta jiwa. Read the rest of this entry »